الاثنين، 29 أكتوبر 2018

Desain dan Kemasan



Desain dan Kemasan Produk

Berikut ini adalah materi tentang Desain dan Kemasan Produk. Anda ditugaskan mencari informasi mengenai beberapa hal tentang Desain antara lain :

  1. Pengertian Desain Produk
  2. Tahapan dalam Desain Produk
  3. Perbedaan Perancangan barang dengan Perancangan Jasa
Untuk Informasi selengkapnya anda dapat menemukannya berikut:


Konsep desain/prototype, dan kemasan.
a.  Desain/Prototype produk
Desain produk adalah sebagai alat  manajemen sebagai alat manjemen untuk menterjemahkan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi rancangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Desain produk tidak dapat dilakukan dalam
waktu singkat. Beberapa proses harus dilalui untuk smpai pada upaya mewujudkan gagasan dalam produk nyata. Tahapan dalam desain produk adalah:

  1.   Menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen kedalam produk dan jasa yang dibutuhkan 
  2.   Memperbaiki (refine) barang dan jasa yang sidah ada 
  3.   Mengembangkan barang dan jasa baru 
  4.   Memformulasikan/merumuskan kualitas tujuan 
  5.   Merumuskan target biaya 
  6.   Menyusun dan melakukan uji pada propotype 
  7.   Mendokumentasikan spesifikasi barang dan jasa yang dihasilkan. 

Tujuan desain barang dan jasa  tujuan utamanya dalah kepuasan konsumen.Fokus kedua setelah kepuasan konsumen adalah fungsi barang atau jasa, biaya atau keuntungan, kualitas, penampilan, kemudahan produksi untuk merakit, kemudahan untuk pemeliharaan dan pelayanan.
Desain untuk operasional mengambil tanggung jawab mendesain barang dan jasa yang ada pada organisasi.Dalam mendisain barang dan jasa perusahaan harus melihat pada berbagai batasan dan ketentuan yang ada dalam masyarakat dan ketetapam pemerintah.Perusahaan harus memperhatian lingkungan, etika dan hukum. Berbaga ketentuan hukum tentang barang dan jasa telah ditetapkan
oleh pemerintah ataupun lembaga masyarakat seperti lembaga konsumen indonesia. Contoh ketektapan pemerintah adalah SNI dan SII.SNI biasanya digunakans ebagai standar  acuan mutu produk barang. Beberapa peoduk yag diekspor juga harus memenui ketentuan tambahan yang biasanya diminta oleh importir. Seperti produk gula kristal dari daerah Banyumas yang dieksport ke
Eropa, Jepang dan Amerika. Par apengrajin ini harus memiliki sertifikasi untuk
pengolahan produk dan standar mutu yang diadakan langsung oleh importir. Termasuk dalam lingkungan hukum adalah aturan tentang pertanggungjawaban produsen atas kesalahan dan kerugian yang ditimbulkan karena kegagalan produk.Di Indonesia  tuntutan masyarakat terhadap
tangungjawab produsen relatif sedikit. Hal ini mungkin karena kesadaran mereka akan hak konsumen masih rendah. Biasanya lembaga konsumen sebagai lembaga swadaya masyarakat yang akan melakukan penuntutuan terhadap kesalah produk. Untuk produk jasa informasi lembaga penyiaran menjadi lembaga yang sangat melindungi konsumen dari tayangan yang dinilai kurang
bertanggungjawab. Perancangan pruduk juga harus memperhatikan lingkungan alam.
Kepedulian perusahaan akan kelestarian lingkungan yang ditunjukkan dengan
rancangan produk ramah lingkungan mulai banyak dimunculkan di akhir abad 20
ini. Perancangan produk lemari es yang tidak lagi mengjonsumsi freon meruakan
terobosan produk ranah lingkungan. Seiring dengan peningatan kesadaran
masyarakat atas kelstarian lingkungan hidup, perusahaan yang tidak mendesain
produknya tanpa memperhatikan unsur kepedulian lingkungan ini akan
ditinggalkan oleh konsumen secara perlahan. Desain ramah lingkungan tidak
hanya pad inti produk akan tetapi dapat dimulai dari kemasan berbahan ramah
lingkungan yang bisa didaur ulang.
Beberapa diskusi tentang desain produk juga berlaku untuk desain jasa.Hal
ini karena fakta bahwa barang dan jasa sering ada dalam satu kombinasi.Sebagai
contoh, saat ganti oli untuk mobil melibatkan layanan (menguras minyak lama dan
meletakkan di minyak baru) dan barang (minyak baru). Dalam beberapa kasus,
apa yang pelanggan terima adalah pelayanan murni, seperti dalam mendapatkan
potongan rambut atau pemangkasan rumput.
Sebagian besar  kasus melibatkan beberapa kombinasi barang dan jasa
meski dengan proporsipelayanan yang mungkin relatif rendah, seperti halnya di
bidang manufaktur.Manufaktur  penekanannya adalah pada produksi barang,
tetapi bahkan di bidang manufaktur, ada layanan seperti perbaikan mesin,
pelatihan karyawan, inspeksi keselamatan, dan sebagainya. Karena barang dan
jasa begitu terikat, manajer harus memiliki pengetahuan yang baik agar
dapatmengelola aktivitas secara efektif.
Perbedaan perancangan barang dengan perancangan jasa:

  1.   Produk tangible, jasa intangible. Konsekuensinya perancangan jasa sering berfokus pada faktor intangible. 
  2.   Dalam banyak kasus jasa diproduksi dan dinikmati  dalam waktu yang bersamaan, contoh jasa pangkas rambaut . sebagai akibatnya pelatihan, prpses desain dan hubungan dengan konsumen sangat penting.  
  3.   Jasa tidak dapat disimpan. Proses ini memerlukan fleksibilitas dan kemampuan mendesain menjadi penting. Sebagai tambahan katena jasa didasarkan pada pesanan maka akanterdapat berbagai variasi waktu layanan yang akan berpengaruh terhadap kapasitas produksi.  
  4. Jasa sangat penting bagi konsumen karena adanya kontak langsung dengan mereka. Hal ini memerlukan tambahan proses desain.  
  5.   Beberapa jasa memiliki tingkat hambatan yang rendah bagi pendapatang baru untuk memasuki pasar atau keluar dari pasar. Hal ini menambah tekanan bagi  desainer jasa dalam memunculkan inovasi dan efektivitas biaya.   
  6.   Lokasi sangat penting bagi jasa, dengan kenyamanan sebagai faktor utama yang harus dipertimbangkan.  


b.  Kemasan produk
Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, perwadahan atau
pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu sehingga
produk yang ada didalamnya bisa tertampung dan terlindungi. Menurut kotler,
Packaging  merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan
pembuatan wadah atau pembungkus suatu produk.
Kemasan produk adalah bagian pembungkus dari suatu produk yang ada
didalamnya. Pengemasan ini merupakan salah satu cara untuk mengawetkan
atau memperpanjang umur dari produk-produk pangan atau makanan yang
terdapat didalamnya.
Fungsi dari kemasan, yaitu:
1)  Pelindung isi (dari kerusakan, kehilangan, dan sebagainya)
2)  Kemudahan menggunakan produk.
3)  Pemakaian ulang (dapat diisi kembali, untuk wadah lain)
4)  Daya tarik (artistic, warna, desain)
5)  Identitas (berkesan kokoh, lembut, atau mewah)
6)  Distribusi (mudah disusun, dihitung, atau dipindahkan) 7)  Informasi (informasi isi, pemakaian, kualitas)
8)  Pengembangan (kemajuan teknologi, daur ulang)
Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan harus memberikan keunikan
atau cirri khas dari produk.Salah satunya yaitu kemasan produk yang
mempunyai peranan penting dalam penjualan.Dimana  kemasan bukan hanya
sebagai pembungkus, tetapi juga bisa dijadikan sebagai salah satu alat promosi
efektif yang dapat memberikan informai kepada konsumen mengenai produk
perusahaan.Untuk itu dalam membuat kemasan harus dibuat sebagus
mungkin.Salah satu alasan konsumen tertarik membeli produk dikarenakan
kemasan yang menarik.
Memang kemasan kini disadari oleh produsen bukan lagi hanya memiliki
fungsi melindungi dan membungkus produk.Persaingan produk yang semakin
ketat dipasar mengharuskan produsen untuk berpikir keras meningkatkan fungsi
kemasan untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melaui aspek
artistic, warna, bentuk, grafis, bentuk maupun desainnya. Banyak konsumen
yang membeli yang membeli secara sadar akan tertarik pada suatu produk
karena alasan warna, bentuk dari kemasan. Belum lagi konsumen yang membeli
karena  impulse buying.Gara-gara menariknya desain, atau bentuk bentuk
kemasan suatu produk.Sehingga kemasan menjadi sangat efektif untuk
mendorong konsumen membeli suatu produk.
Melalui kemasan produk,  image  produk juga dapat dibentuk misalnya
sebagai produk yang kokoh, awet, mewah, atau tahan lama. Sehingga
konsumen akan memilih suatu produk karena sesuai syarat yang akan dibeli
misalnya produk yang than lama, tidak mudah rusak dan terjaga  kualitasnya.
Konsumen seringkali membeli suatu produk tidak untuk segera dikonsumsi tetapi
untuk persediaan, sehingga ia membutuhkan produk yang terlindungi secara
baik isinya, dari kerusakan, berkurangnya isi, dan pengaruh cuaca. Dari sisi
distribusi, kemasan juga memegang peranan penting karena dengan kemasan
produk akan mudah disusun, dihitung, ditangani, dan disalurkan secara lebih
baik dan cepat. Kemudahan dalam distribusi menjadikan kemasan didesain
tertentu dan dengan ukuran yang mudah untuk dipindahkan dari suatu tempat
ketempat lainnya.

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق

Kalender 2025 Klik link berikut:   https://www.canva.com/design/DAGUfuz11lc/pjz_0EaQ9ScxidsGk-DVtA/edit